"GERBANG PTOLEMY"
(The Bartimaeus Trilogy #3)
Copyright © 2005 by Jonathan Stroud
Alih bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: September 2007
ISBN-13: 978-979-22-2964-6
576 hlm
S I N O P S I S
Dua ribu tahun telah berlalu sejak jin Bartimaeus berada di puncak kejayaan--tak terkalahkan dalam pertempuran dan berteman dengan sang empu penyihir, Ptolemy. Sekarang, karena ia terperangkap di Bumi dan diperlakukan seenaknya oleh masternya, Nathaniel, energi Bartimaeus memudar dengan cepat.
Sementara itu, di dunia bawah tanah London, Kitty Jones yang buron diam-diam melakukan riset tentang sihir dan demon. Semua mencapai puncaknya ketika Bartimaeus, Nathaniel, dan Kitty harus membongkar konspirasi mengerikan yang melibatkan para penyihir dan jin berkekuatan dahsyat, serta menghadapi ancaman paling berbahaya sepanjang sejarah ilmu sihir.
"...dengan pertempuran, sihir, dan akhir yang hebat, (buku ini) tidak akan mengecewakan. Penutup yang pantas bagi saga luar biasa."
Booklist (starred review)
Akhirnya
sampai juga di penghujung petualangan Bartimaeus bersama Nathaniel dan Kitty.
Kesan akhir yang saya dapatkan sungguh luar biasa jengkel. Ya, jengkel. Kenapa?
Baca saja sendiri, dan rasakan apa yang saya rasakan!
Bartimaeus telah
menjalani berbagai pengalaman dan master dengan
berbagai macam reputasi. Namun yang paling tak terlupakan adalah
masa di mana ia tak terkalahkan dalam pertempuran dan
berteman dengan penyihir luar biasa sekaligus masternya, Ptolemy. Dan masa itu
sudah berlalu dua ribu tahun silam. Kini
Bartimaeus terjebak di Bumi. Nathaniel, masternya, menolak
membebaskannya. Ia diperlakukan seenaknya dan kekuatannya semakin
hari semakin lemah. Bahkan tugas-tugas kecil yang seharusnya mampu ia
laksanakan dengan mudah kini begitu menyulitkannya.
Nathaniel
kini telah menjelma menjadi John Mandrake, sang Menteri Penerangan. Politik
telah merubah Nathaniel menjadi penyihir tanpa perasaan. Politik juga bisa
merubah lawan menjadi teman. Persekutuannya dengan Jane Farrar membawanya pada
sebuah pengintaian yang berujung pada sosok masa lalu, Mr. Hopkins dan
seseorang yang Nathaniel kira telah meninggal, Kitty Jones.
Selama ini
Kitty menjalani kehidupan dengan identitas baru. Ia menjadi asisten seorang
penyihir dan diam-diam melakukan penelitian tentang sihir dan demon. Hingga
suatu hari ia bertemu kembali dengan Nathaniel. Dan pertemuan itu menyeretnya
pada sebuah peristiwa yang tidak hanya merubahnya, tapi juga Nathaniel dan
Bartimaeus. Mereka harus membongkar konspirasi mengerikan yang melibatkan para
penyihir dan jin berkekuatan luar biasa. Apakah itu? Mampukah mereka bekerja
sama?
Benar
sekali, politik memang bisa merubah seseorang, bahkan hingga membuat kehilangan
jati dirinya. Itu penulis gambarkan dengan sangat jelas dalam sosok John
Mandrake alias Nathaniel. John Mandrake adalah seorang politikus yang angkuh,
haus kekuasaan, dan tak memiliki perasaan. Walaupun John Mandrake dan Nathaniel
merupakan orang yang sama, tetapi Nathaniel masih memiliki hati.
Aku suka
hubungan yang terjalin antara Nathaniel dan Kitty, walaupun hanya sesaat.
Hubungan saling mengagumi yang tak mereka sadari. Ya, terkadang hanya cukup
dengan kehadiran seseorang yang istimewa bagi kita, bisa menjadi penyemangat
dan penyembuh yang lebih ampuh dari obat terampuh sekalipun.
Diambil
dengan tiga sudut pandang berbeda menjadikan kisah ini jauh lebih menarik. Saya
bisa memahami perasaan dari setiap tokoh. Bartimaeus yang merasa tersiksa
dengan perbudakan, Nathaniel yang ingin memperbaiki pemerintahan yang salah,
dan Kitty yang merasa demon mempunyai hak yang sama dengan manusia. Setiap
tokoh punya caranya sendiri dalam menyikapi apa yang terjadi.
Kisah yang
menarik dan saya tidak menyesal mengikuti kisah ini. Bagaimana dengan Anda?
C O V E R - L A I N