Kamis, 06 Maret 2014

[RESENSI] THE DEATH CURE by JAMES DASHNER


"THE DEATH CURE"
(The Maze Runner Trilogy #3)
Copyright: © 2011 by James Dashner
Penerjemah: Yunita Candra
Desain sampul: Tyo
Penerbit: Mizan Fantasi [Bentang Pustaka]
Cetakan I, Februari 2012
ISBN: 978-979-433-678-6
492 hlm


S I N O P S I S

Kebenaran menanti dengan wajah muram dan penuh kengerian
Keadaan makin tak terkendali. Penculikan manusia kebal terjadi di mana-mana. WICKED menyebarkan foto Thomas sebagai buronan paling dicari dengan imbalan tinggi. Kejutan justru muncul di Denver, kota dengan pengamanan superketat terhadap penyebaran virus Flare. Seorang kawan lama muncul. Bagaimana mungkin? Bukankah dia sudah mati di tangan Thomas?

Di Denver pula sebuah kelompok rahasia menyatakan diri sebagai musuh WICKED dan menawarkan bantuan. Andai Thomas bisa mempercayai mereka.... Lama bergabung dengan WICKED membuatnya meragukan apa pun. Namun, tak ada waktu berlama-lama memikirkan tujuan kelompok itu sebenarnya. Thomas harus bergegas menyelamatkan diri dan kawan-kawannya dari tangan penculik.

Siapakah otak dibalik penculikan itu? Mengapa mereka menculik manusia kebal? Sementara itu, WICKED mempunyai rencana baru yang tak kalah gila dan Thomas-lah satu-satunya orang yang bisa menggagalkannya. Sanggupkah Thomas kembali ke neraka itu demi menghancurkan rencana yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia?


NB: JANGAN DIBACA, MENGANDUNG SPOILER!!
R E S E N S I

Masih sama seperti kisah sebelumnya, perjuangan sekumpulan anak untuk bertahan hidup. Namun kali ini bukan hanya untuk hidup mereka, tapi juga hidup seluruh umat manusia. Di sini, kepercayaan menjadi hal utama yang ditekankan. Kepercayaan bukanlah sesuatu yang sederhana. Kepercayaan selalu berhubungan tidak hanya pikiran, tapi juga hati. Sebagaimana sebuah kepercayaan ternodai, dan semua tak akan lagi sama.

Para Kreator, yang mempunyai tujuan awal menyelamatkan umat manusia, justru merekalah sang pelaku sebenarnya dari segala kejahatan yang mengatasnamakan kebaikan dengan mengorbankan orang-orang yang tak bersalah. Tidak semua rencana besar berjalan sesuai yang diharapkan.

Thomas dan para Glader lain termasuk Jorge dan Brenda berhasil masuk ke Berg. Dan itu berarti mereka berhasil menyelesaikan Fase Dua. Namun semuanya tidak berhenti di situ. Percobaan belum selesai.

Thomas terbangun di sebuah ruangan serba putih seorang diri. Ia dikurung dalam pengasingan total selama lebih dari tiga minggu. Tanpa bisa melakukan apa pun. Ia mendapat kiriman makanan yang sama sehari tiga kali, tanpa bisa membersihkan diri, hanya ada tempat untuk buang air, dan tanpa baju ganti. Thomas berusaha menjaga pikirannya tetap waras. Ketiga hari kedua puluh enam -menurut perhitungan Thomas- akhirnya pintu terbuka lebar. Dan muncullah orang yang sama, si Tikus Botak.

Si Tikus Botak memberitahukan bahwa percobaan Fase Tiga telah selesai dan Thomas bisa berkumpul lagi dengan para Glader. Tidak hanya itu, si Tikus Botak membawa kabar mengejutkan. Thomas merupakan manusia langka yang kebal terhadap virus Flare. Namun tidak semua Glader manusia kebal seperti dirinya, termasuk salah seorang teman terdekatnya -itu menghancurkan hati Thomas. Dan itulah alasan mengapa WICKED memilih mereka sebagai subjek penelitian.

Tidak hanya itu kabar mengejutkannya. Mereka juga akan mendapatkan kembali semua ingatan yang telah dihapus, dengan pilihan setuju atau tidak. Thomas, Newt, dan Minho dengan tegas menolak untuk dikembalikan ingatannya. Seperti yang mereka duga, WICKED ingkar janji. Mereka dipaksa memasuki ruang operasi namun berhasil memberontak dan kabur dari markas WICKED atas bantuan Brenda dan Jorge. Dengan salah satu Berg milik WICKED, mereka menetapkan tujuan menuju Denver untuk menemui salah seorang teman lama Brenda.

Thomas, Minho, Brenda, dan Jorge memasuki gerbang penjagaan untuk meminta ijin masuk ke Denver. Sedangkan Newt tetap tinggal di dalam Berg. Tanpa mereka duga, Thomas bertemu lagi dengan kawan lama yang seharusnya sudah tewas di tangannya. Ia menawarkan untuk bergabung dengan organisasi yang menentang bahkan membenci WICKED. Setelah sekian lama berurusan dengan WICKED, Thomas kini tak lagi mudah mempercayai seseorang. 

Lalu sebuah Berg dengan layar besar berisi gambar si Tikus Botak mendatangi Thomas. Memberitahukan bahwa Thomaslah kandidat terakhir yang WICKED pilih untuk melengkapi cetak-biru. Kali ini WICKED benar-benar memberinya pilihan untuk setuju atau tidak. Apakah jika Thomas setuju menjadi kandidat terakhir akan bisa memberi pengobatan terutama untuk teman terdekatnya yang mengidap virus Flare dan para Crank lainnya? Bagaimana nasib Newt yang ditinggalkan di dalam Berg? Lalu organisasi macam apakah yang menentang WICKED dan apa tujuan utamanya?

Penulis benar-benar membuat terpana. Di buku ketiga ini petualangan dan aksi lebih nyata, bukan lagi dalam sebuah percobaan. Aksi-aksinya lebih menantang dan mendebarkan, dengan senjata-senjata canggih, walaupun perkelahian fisik tetap ada.

Perang batin yang dialami sang tokoh utama bisa tersampaikan dengan baik. Bagaimana rasa frustasi, rasa sakit, hingga rasa bersalah tergambarkan dengan apik.

Di buku ini, dikupas tuntas tentang virus Flare dan para Crank. Penjabaran kegilaan yang dialami para Crank benar-benar mengerikan. Mengingatkan pada mayat hidup yang ada dalam film-film Residen Evil. 

Setiap misteri dari buku pertama terungkap sedikit demi sedikit. Mulai dari tujuan utama WICKED, para pelaku di balik layarnya, hingga siapa yang benar dan siapa yang tidak. Dan.... WICKED adalah baik. 


C O V E R - L A I N




RATTING 4 of 5

<< THE SCORCH TRIALS
THE KILL ORDER >> 

4 komentar:

  1. Abis nonton filmnya the maze runner the scorth trial langsung penasaran sama lanjutannya.
    visit juga www.ihsandonesian.blogspot.com ya thx

    BalasHapus
  2. Tapi film the maze runner : death cure bakalan beda karena skenarionya ditulis bukan diambil dari novelnya..Wess ball juga akan menutup trilogi nya dengan sangat sempurna berbeda dengan novelnya.

    BalasHapus
  3. saya sih ga sabar sama yang the deat cure, udaa penasaran bangeeeet

    BalasHapus
  4. masih nunggu filmnya dirilis...cant wait!!

    BalasHapus

About

Blogger templates

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *