Rabu, 02 April 2014

[RESENSI] SILANG HATI by SANIE B. KUNCORO & WIDYAWATI OKTAVIA


"SILANG HATI: Menelusuri Jejak Cinta"
(Gagas Duet Series)
Penulis: Sanie B. Kuncoro & Widyawati Oktavia
Editor: Ayuning
Desain sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: GagasMedia
Cetakan pertama, 2012
ISBN: 979-780-479-8
viii + 324 hlm


S I N O P S I S

Bukan aku menghilang darimu, sayangku, kau yang menyuruhku pergi.

Bagaimana caraku menatapmu, memandangmu lurus-lurus tanpa rasa bersalah? Karena setiap kali aku berhadap-hadapan denganmu, berusaha bereaksi atas senyuman tulusmu, aku seketika menundukkan kepala. Saat melihatmu, aku melihat dirinya.

Cinta memang bukan sesuatu yang bisa dipermainkan, dan sayangnya, aku baru menyadari ketika benar-benar terperosok ke dalamnya. Seperti pasir isap, sulit bagiku untuk keluar dari segitiga ini. Ada tiga sisi di cinta ini, ada tiga perasaan yang tengah dipertaruhkan.

Tak seharusnya ini terjadi, aku tahu itu. Tapi, kau dan dia bagai air dan udara -bagaimana bisa aku memilih hidup dengan salah satunya saja?


NB: JANGAN DIBACA, MENGANDUNG SPOILER!!
R E S E N S I 

Ini kisah tentang pilihan. Pilihan untuk tetap mempertahankan atau melepaskan. Pilihan untuk menyerah atau berjuang. Pilihan untuk kembali atau melangkah maju. Dan setiap pilihan membawa konsekuensinya masing-masing.

Rajesh, seorang mahasiswa yang aktif di klub pecinta alam, tanpa sengaja bertemu seorang gadis di halte bus. Hujan lebat menjadi latar pertemuan pertama mereka. Gadis itu membuat Rajesh merasakan lagi getaran yang dulu pernah ia rasakan. Getaran yang telah hilang tiga atau empat musim lalu.

Getaran itu dulu milik Magnolia -Magni. Magni telah mengisi hari-hari Rajesh, sebelum akhirnya Magni meninggalkannya dengan alasan jalan mereka berbeda, dunia mereka berbeda.
Namun, kenangan acapkali memiliki mekanisme geraknya sendiri. Datang dan pergi tak selalu terduga. Kadang pula hilang tiba-tiba. (hlm. 35)
Gadis hujan itu pergi tanpa menyebutkan nama, hanya meninggalkan kesan tak terlupa -Gadis Korek Api. Lalu takdir mempertemukan mereka lagi. Rajesh yang kala itu menjadi instruktur pendakian menemukan Gadis Korek Api itu diantara para pendaki pemula. Masih tak mau menyebutkan nama, dan masih menyimpan sejuta misteri di setiap langkahnya. Lotus nama Gadis Korek Api itu.
Karena justru ada beberapa hal yang lebih baik bila dilupakan, gumamnya dalam diam. Bukan semata karena keterbatasan ingatan, melainkan lebih sebagai menjauhkan diri dari sumber kegalauan. (hlm. 104)
Rajesh semakin dibuat penasaran dengan sikap dingin dan menghindar Lotus. Gadis itu telah menjerat hati Rajesh. Namun di saat yang sama, Magni muncul di bumi perkemahan. Meminta cinta yang dulu ia tinggalkan. Sanggupkah Rajesh mendapatkan hati Lotus? Atau justru semua penolakan itu membuatnya kembali kepada Magni?
Bukan aku menghilang darimu, sayangku, melainkan kau menyuruhku pergi. (Hlm. 106)
"Ternyata keberadaan seseorang justru lebih berarti sesudah seseorang itu tidak berada di dekat kita lagi. Kehilangan justru memperlihatkan arti seseorang." (hlm. 106)
Sanie B. Kuncoro dengan kata-kata puitisnya mampu menghipnotis pembaca hingga hanyut pada kisah kehidupan Rajesh. Kisah yang sederhana namun dikemas secara apik. Namun sayang, untuk gaya bahasa yang digunakan dalam percakapan terdengar terlalu kaku dan tidak sesuai dengan jenjang umur para tokohnya.
Jangan membiarkan dirimu tenggelam. Kehidupan tak akan berhenti hanya karena satu atau berulang penghinaan. Betapa pun menyakitkannya penghinaan itu, akan selalu tersedia peluang untuk menemukan sisi lain kehidupan yang lebih berharga. Bahkan pula kesempatan untuk balas dendam, andai itu menjadi pilihan. Maka janganlah menyerah. (Hlm. 140)
(( SENANDUNG HUJAN by SANIE B. KUNCORO ))


Ini bukan kisah tentang pilihan. Melainkan kisah tentang cinta dan luka, tangis dan bahagia. Dua hal yang bersimpangan, namun berjalan beriringan. 
Seperti berjalan, kita tak sempat menghitung langkah. Seperti jatuh cinta, kita tak sempat menentukan arah. (Hlm. 163)
Rubina, seorang gadis tomboy yang menyukai kereta dan bintang jatuh, dikejutkan dengan kehadiran sosok masa lalu yang telah menggoreskan luka dalam di hatinya. Aria Smarapradhipa.

Dulu, Rubina diam-diam jatuh cinta pada Aria, sosok yang mampu membuatnya melakukan tindakan bodoh. Ikut pendakian ke Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat. Itu pengalaman pertamanya mendaki gunung.
Cinta, kau tahu, membuatmu lebih kuat, bukan melemahkan, (Hlm. 175)
Perjalanan panjang yang menghabiskan waktu tiga hari itu membuat Rubina semakin mengenal Aria, begitu pula sebaliknya. Aria dibuatnya kagum dengan segala ketabahan atas kehilangan yang pernah Rubina alami. Rubina juga semakin dibuat kagum dengan segala hal tentang diri Aria. Namun sosok 'dia' yang telah mengisi hati Aria membuat hati Rubina jatuh dan pecah berkeping-keping.
Terkadang, memang selalu ada saat seperti itu -takut tak beralasan, merindu tak beralasan. (Hlm. 259)
Rubina selalu menghindari Aria. Ia takut semakin jatuh dalam cintanya pada Aria, dan semakin menggores luka yang telah ada. Namun dibalik itu, ada getaran aneh yang Aria rasakan. Dalam setiap lamunannya, tak ada lagi wajah 'dia', melainkan wajah Rubina. Apa yang terjadi dengan perasaan Aria?

Aria mengutarakan perasaannya pada Rubina, namun ada keraguan dalam diri Rubina. Ia ingin mengatakan bahwa ia juga mencintai Aria, namun bagaimana dengan 'dia'? Semudah itukah Aria melupakan 'dia' yang merupakan calon istri idaman bagi Aria?
Kau adalah cinta, yang tak akan habis meski berseteru dengan waktu. (Hlm. 278)
Rubina kembali menghilang, tak pernah lagi membalas SMS, tak pernah lagi menjawab telepon Aria. namun ketika Aria menginginkan Rubina datang pada acara wisuda Aria, tak ingin lagi Rubina menghindar. Yang kali ini, Rubina benar-benar dibuat terluka. Segala sesuatu terjadi tanpa diduga.
Cinta itu hangat meski dalam bentuk sederhana; sebuah doa. (Hlm. 287)
Jika menyimpan cinta di sudut terjauh hati, cinta akan tetap di sana. Mungkin begitulah cinta yang sebenarnya -cinta yang tak pernah habis dalam hitungan hari. Cinta bukanlah sesuatu yang rumit, bukan, hanya sesuatu yang membuatmu tenang -membuatmu nyaman. Dan, yang terpenting, membuatmu tak hilang harapan. (Hlm. 320)
Kisah ini menarik. Tentang seseorang yang merasakan pahit manisnya cinta. Namun tokoh yang dibuat seakan terlalu bimbang dengan pilihannya sedikit membuat bingung dan jengkel. Berbeda dengan karya sebelumnya, Widyawati Oktavia menggunakan gaya bahasa yang ringan namun indah.
Cinta terkadang mungkin tentang luka, tetapi ia tak akan lupa menyisipkan bahagia. selamanya. (Hlm. 322)
(( PERSIMPANGAN by WIDYAWATI OKTAVIA ))


Dua kisah yang saling berhubungan dikemas dengan gayanya masing-masing. Sanie B. Kuncoro dengan kata-kata puitisnya. Dan Widyawati Oktavia dengan kata-kata ringan nan indahnya.  

RATTING 4 of 5

<< SANIE B. KUNCORO >>
<< WIDYAWATI OKTAVIA >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogger templates

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *