Pernah meresensi sebuah karya? Atau Anda suka membaca resensi dari hasil karya penulis favorit Anda? Mari kita bahas sedikit aturan dasar meresensi ala John Updike....
- Cobalah mengerti pesan apa yang ingin disampaikan penulis, dan jangan salahkan penulis karena tidak mencapai sesuatu yang memang sejak awal tidak jadi tujuannya.
- Berikan cukup ruang untuk memuat kutipan langsung dari karya yang diresensi -setidaknya satu paragraf pendek- agar pembaca resensi dapat membentuk pendapat mereka sendiri dan menentukan apa yang mereka suka dan tidak suka.
- Selaraskan penjabaran Anda terhadap karya yang diresensi dengan kutipan langsung dari karya itu, meskupun hanya satu frasa saja. Hal ini lebih baik daripada Anda menyuguhkan rangkuman yang tidak jelas.
- Jangan menceritakan seisi karya yang Anda resensi hingga pembaca tak lagi tertarik untuk membaca karya tersebut. Berikan sedikit bocoran plot,tapi jangan sampai ending-nya bisa ditebak. (Saya sering merasa kaget, sekaligus marah, saat mendapati para reviewer membocorkan jalan cerita buku saya dalam hasil resensi mereka! Ironisnya, satu-satunya pembaca yang hendak diraih penulis, pembaca yang masih penasaran terhadap isi buku, adalah para reviewer yang melakukan hal tersebut. Lalu, bertahun-tahun kemudian, mereka yang membaca buku ini tanpa ketersengajaan.)
- Bila Anda menilai bahwa karya yang Anda resensi itu tidak bagus, maka berikan contoh karya serupa yang lebih baik. Mungkin dari koleksi karya penulis yang sama, atau karya lainnya. Coba mengerti di mana penulis itu gagal menyampaikan pesannya. Apakah Anda yakin kesalahannya ada di pihak penulis dan bukan di pihak Anda sebagai reviewer?
Dikutip dari: fiksilotus
Bener banget kak
BalasHapusNonton film HD