"THE NECROMANCER"
(The Secrets of the Immortal Nicholas Flamel Series #4)
Copyright © 2010 by Michael Scott
Cover illustration © 2009 by Michael Wagner
Penerjemah: M. Baihaqqi
Penerbit: Matahati
Cetakan pertama: Januari 2011
ISBN: 978-602-859-025-9
492 hlm
S I N O P S I S
Saat terjadinya Litha semakin dekat.
Para Tetua Gelap semakin kuat.
Josh dan Sophie Newman akhirnya kembali ke San Fransisco, setelah petualangan tanpa henti di Ojai, Paris, hingga London. Mereka menyadari bahwa ada lebih dari sekedar butiran kebenaran dari setiap mitos dan legenda. Pengalaman dan ilmu yang mereka peroleh dalam seminggu terakhir, membuat keduanya bingung akan masa depan mereka. Si kembar belum menguasai seluruh sihir yang diperlukan untuk menghadapi para Tetua Gelap, sementara Dr. John Dee masih terus mengejar mereka tanpa lelah.
Sementara itu di London, Dr. John Dee, yang untuk kesekian kalinya gagal melaksanakan tugas dari majikan Tetuanya, kini dinyatakan sebagai buronan dan berbalik dikejar oleh sekian banyak makhluk buas. Namun, Dee memiliki rencananya sendiri untuk menguasai dunia.
Ini lanjutan dari kisah-kisah sebelumnya. Masih kisah yang sama, kisah tentang sepasang manusia abadi yang berusaha menyelamatkan bumi, atau justru mempercepat hancurnya bumi.
Buku yang bisa dibilang paling tipis dari seri-seri sebelumnya ini masih sama menceritakan perjalanan para tokohnya selama dua hari. Kali ini mereka kembali ke tempat di mana petualangan menakjubkan ini di mulai. San Fransisco.
492 hlm
S I N O P S I S
Saat terjadinya Litha semakin dekat.
Para Tetua Gelap semakin kuat.
Josh dan Sophie Newman akhirnya kembali ke San Fransisco, setelah petualangan tanpa henti di Ojai, Paris, hingga London. Mereka menyadari bahwa ada lebih dari sekedar butiran kebenaran dari setiap mitos dan legenda. Pengalaman dan ilmu yang mereka peroleh dalam seminggu terakhir, membuat keduanya bingung akan masa depan mereka. Si kembar belum menguasai seluruh sihir yang diperlukan untuk menghadapi para Tetua Gelap, sementara Dr. John Dee masih terus mengejar mereka tanpa lelah.
Sementara itu di London, Dr. John Dee, yang untuk kesekian kalinya gagal melaksanakan tugas dari majikan Tetuanya, kini dinyatakan sebagai buronan dan berbalik dikejar oleh sekian banyak makhluk buas. Namun, Dee memiliki rencananya sendiri untuk menguasai dunia.
NB: JANGAN DIBACA, MENGANDUNG SPOILER!!
R E S E N S I
Ini lanjutan dari kisah-kisah sebelumnya. Masih kisah yang sama, kisah tentang sepasang manusia abadi yang berusaha menyelamatkan bumi, atau justru mempercepat hancurnya bumi.
Buku yang bisa dibilang paling tipis dari seri-seri sebelumnya ini masih sama menceritakan perjalanan para tokohnya selama dua hari. Kali ini mereka kembali ke tempat di mana petualangan menakjubkan ini di mulai. San Fransisco.
Josh Newman |
Josh dan Sophie Newman bersama Nicholas Flamel berhasil kembali ke San Fransisco melalui gerbang ley dari Stonehenge, London. Di Gunung Tamalpais, mereka disambut Perenelle Flamel yang berhasil kabur dari pulau Alcatraz dengan mencuri perahu yang digunakan Machiavelli dan Billy the Kid. Dan pasangan Flamel mengizinkan si kembar pulang ke rumah bibi Agnes untuk beristirahat beberapa hari. Namun ternyata mereka tak diizinkan beristirahat.
"Tapi kebenaran ibarat pedang bermata ganda; itu adalah hal yang berbahaya." (Hlm. 28)
Muncul Aoife, kembaran Scathach, di depan rumah bibi Agnes. Lalu Aoife menculik Sophie. Josh harus menyelamatkan saudara kembarnya yang berarti ia harus kembali ke pasangan Flamel. Dan Josh benar, ia dan pasangan Flamel akhirnya bisa menemukan Sophie di sebuah rumah perahu milik Niket, teman Aoife.
Di sisi lain, Dr. John Dee telah diputuskan sebagai utlaga, seorang buangan. Monster-monster dan pembunuh bayaran kini beralih memburu Dee dengan imbalan dua kali lipat dari yang pernah Dee janjikan untuk memburu Flamel dan si kembar. Namun tak semudah itu menangkap Dee. Ia berhasil kabur dari kepungan para cucubuth dengan bantuan seorang manusia abadi, Virginia Dare. Dee menjanjikan bumi untuk Dare jika mau menolongnya. Bersama-sama, mereka kembali ke San Fransisco untuk mengambil Codex yang Dee simpan di suatu tempat.
Di seberang samudera, Saint-Germain mencari cara untuk menyelamatkan istrinya, Joan, dan Scathach yang terjebak di masa lalu. Ada seorang tetua yang bisa membantunya. Tammuz si Manusia Hijau, majikan Palamedes. Dan ternyata semua di luar perkiraan. Joan dan Scathach tidak terjebak di masa lalu melainkan di sebuah Alam Bayangan yang sengaja dibuat dengan satu tujuan oleh Lelaki bertangan kait yang menyebut dirinya Marethyu.
Apa sesungguhnya tujuan Aoife dan Niten menculik Sophie? Mampukah Dee bersama Dare kembali ke San Fransisco? Rencana apa lagi yang akan mereka buat? Lalu mampukah Machiavelli meyakinkan majikannya bahwa ia mampu menyelesaikan tugasnya? Dan siapakah Marethyu? Apa tujuannya mengumpulkan Joan, Scathach, Saint-Germain, Palamedes, dan William Shakespeare?
Petualangannya semakin menegangkan. Perpindahan sudut pandangan membuat kisah semakin menarik. Kisah terbagi menjadi empat kelompok dengan tujuan masing-masing. Pasangan Flamel dengan si kembar serta Aoife dan Niten, Dee bersama pasangan barunya Virginia Dare, Machiavelli dengan Billy the Kid, dan Joan, Scathach, Saint-Germain, Will, Palamedes dan Marethyu.
Lagi-lagi beberapa tokoh baru muncul dengan membawa misteri untuk dipecahkan. Marethyu, sosok yang sudah pernah disinggung sejak buku kedua -The Magician- kini dimunculkan dengan sosok utuh, bukan hanya gambaran sekilas. Lalu Aoife, kembaran dari Scathach, yang pada awalnya digambarkan sebagai sosok jahat, bahkan membuat pasangan Flamel ketakutan. Namun tidak pernah disebutkan apa yang menyebabkan pasangan legendaris itu takut. Bahkan diakhir kisah sosok jahat tak terlihat sedikitpun pada Aoife. Hal itu juga terjadi pada tokoh Coatlicue. Disebutkan bahwa sang Archon merupakan tokoh yang kuat dan sangat jahat. Namun dalam kisah hanya seperti numpang lewat. Tidak ada peran penting yang ditonjolkan. Bahkan jika dihilangkanpun tidak akan mempengaruhi cerita.
"Seringkali tindakan pemberani yang paling hebat adalah saat seseorang mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan." (Hlm. 163)Namun tidak hanya Dee yang mendapat masalah. Machiavelli pun mendapat masalah besar. Ia telah gagal melaksanakan tugas untuk membunuh Perenelle. Bahkan ia dan Billy the Kid sekarang terjebak di Alcatraz bersama sepasukan monster. Lalu bantuan datang dengan membawa kabar buruk. Mereka harus menemui majikan Billy the Kid untuk mempertanggungjawabkan kegagalannya.
Di seberang samudera, Saint-Germain mencari cara untuk menyelamatkan istrinya, Joan, dan Scathach yang terjebak di masa lalu. Ada seorang tetua yang bisa membantunya. Tammuz si Manusia Hijau, majikan Palamedes. Dan ternyata semua di luar perkiraan. Joan dan Scathach tidak terjebak di masa lalu melainkan di sebuah Alam Bayangan yang sengaja dibuat dengan satu tujuan oleh Lelaki bertangan kait yang menyebut dirinya Marethyu.
Apa sesungguhnya tujuan Aoife dan Niten menculik Sophie? Mampukah Dee bersama Dare kembali ke San Fransisco? Rencana apa lagi yang akan mereka buat? Lalu mampukah Machiavelli meyakinkan majikannya bahwa ia mampu menyelesaikan tugasnya? Dan siapakah Marethyu? Apa tujuannya mengumpulkan Joan, Scathach, Saint-Germain, Palamedes, dan William Shakespeare?
Petualangannya semakin menegangkan. Perpindahan sudut pandangan membuat kisah semakin menarik. Kisah terbagi menjadi empat kelompok dengan tujuan masing-masing. Pasangan Flamel dengan si kembar serta Aoife dan Niten, Dee bersama pasangan barunya Virginia Dare, Machiavelli dengan Billy the Kid, dan Joan, Scathach, Saint-Germain, Will, Palamedes dan Marethyu.
Lagi-lagi beberapa tokoh baru muncul dengan membawa misteri untuk dipecahkan. Marethyu, sosok yang sudah pernah disinggung sejak buku kedua -The Magician- kini dimunculkan dengan sosok utuh, bukan hanya gambaran sekilas. Lalu Aoife, kembaran dari Scathach, yang pada awalnya digambarkan sebagai sosok jahat, bahkan membuat pasangan Flamel ketakutan. Namun tidak pernah disebutkan apa yang menyebabkan pasangan legendaris itu takut. Bahkan diakhir kisah sosok jahat tak terlihat sedikitpun pada Aoife. Hal itu juga terjadi pada tokoh Coatlicue. Disebutkan bahwa sang Archon merupakan tokoh yang kuat dan sangat jahat. Namun dalam kisah hanya seperti numpang lewat. Tidak ada peran penting yang ditonjolkan. Bahkan jika dihilangkanpun tidak akan mempengaruhi cerita.
C O V E R - L A I N
RATTING 4 of 5
<< MICHAEL SCOTT >>
THE WARLOCK >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar