(The Joshua Files Series #3)
Text © Maria Harris, 2010
Alih bahasa: Nina Andiana
Desain dan ilustrasi cover: Martin Dima
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: Oktober 2011
ISBN: 978-979-22-7688-6
368 hlm
S I N O P S I S
"Ini belum selesai." Itulah kata-kata terakhir Ayah Josh sebelum tewas di gunung bersalju. Tapi bagi Josh, semuanya sudah berakhir. Ia sudah menemukan Cokex Ix -buku kuno bangsa Maya yang memuat cara menyelamatkan umat manusia dari supergelombang galaksi pada tahun 2012. Ia juga berhasil mendapatkan Gelang Itzamna -alat yang semestinya berfungsi sebagai mesin waktu.
Jadi Josh berusaha menjalani kehidupan normal. Tetapi sepertinya bahaya memang tak pernah meninggalkan Josh. Ketika berada di Brasil untuk mengikuti kejuaraan capoeira, Josh sadar musuh-musuhnya masih terus membuntuti. Dan kali ini, mereka juga mengancam keselamatan ibu serta teman-temannya.
Josh harus bertindak, dan mungkin saja ini akan menjadi titik nol baginya, awal baru dalam petualangannya mencari kebenaran.
http://www.thejoshuafiles.com
R E S E N S I
Ini kisah tentang pencarian kebenaran. Kebenaran yang akan membawa ke kebenaran yang lain.
Aku ingin berenang melawan arus waktu. -Italo Calvino-Josh kembali menjalani kehidupannya di Oxford setelah petualangan panjang bersama Ixchel dan tentu saja kematian Dad yang sesungguhnya. Montoyo tak ingin mengambil resiko dengan keselamatan Josh, maka ia memerintahkan Benicio untuk tinggal bersama Josh dan Mum.
Kisah dimulai dengan kegiatan saling membalas email antara Josh dan Ixchel. Membahas rahasia yang senantiasa mengingatkan Josh pada kejadian di Gunung Orizaba. Gelang Itzamna.
Josh dan Tyler pergi ke Brasil untuk mengikuti kejuaraan capoeira, Mum bersikeras untuk ikut. Dan kejutan pun datang. Montoyo dan Ixchel juga ada di Brasil. Ada sesuatu antara Mum dan Montoyo, Josh tak suka itu. Ditambah lagi dengan kedekatan Benicio dan Ixchel. Ya, Josh cemburu. Hal itu benar-benar merusak suasana hatinya. Membuatnya marah, terutama pada Montoyo.
Montoyo memberi Josh sebuah buku. Insiden-Insiden Perjalanan di Amerika Tengah, Chiapas, dan Yucatan, Volume I, karya John Lloyd Stephens. Ya, buku yang sama yang dicuri Simon Madison dari rumahnya. Dan pada lidah buku tertera nama J. Arcadio Garcia. Nama itu lagi. Tapi yang aneh, tahun yang tertera. Montoyo memberitahu Josh bahwa ada seorang kolektor buku yang memiliki beberapa buku itu dari edisi pertama. Semua ditujukan untuk nama yang sama namun dengan tahun yang sangat berbeda jauh. Benarkah itu orang yang sama? Atau dia seorang.... Ternyata tak hanya sampai di situ. Josh lagi-lagi menemukan kode dalam buku itu. Kode yang menunjuk pada buku Volume II.
Untuk mengembalikan suasana hati Josh yang kalah telak dalam kejuaraan capoeira, Montoyo mengajak semuanya untuk bersenang-senang dengan tur naik buggy -semacam jip khusus- di gumuk, bukit pasir di dekat pantai. Josh, Tyler, dan Mum naik buggy merah sedangkan yang lain naik buggy perak. Mereka benar-benar bersenang-senang. Lalu ketika buggy mereka beristirahat, pertengkaran hebat pun terjadi antara Mum dan Josh serta Ixchel. Josh memilih bertukar tempat dengan Ixchel. Dan sesuatu yang buruk terjadi. Terjadi kejar-kejaran dengan sebuah buggy biru yang berujung seluruh penumpang buggy merah diculik.
Siapakah yang menculik Mum, Tyler, dan Ixchel? Benarkah mereka hanya penculik yang meminta tebusan uang? Atau justru yang ditakutkan Montoyo terjadi, mereka komplotan Sekte Huracan? Apa pula maksud dari kode-kode yang Josh temukan dalam buku karya Stephens? Dan siapa sesungguhnya Arcadio?
Kesan:
Petualangan tokoh utama bersama teman-temannya semakin seru. Beberapa misteri mulai terjawab. Kali ini tidak hanya berlokasi di Meksiko. Namun juga Brasil dan Swiss. Walaupun tidak terlalu diekspos mendalam lokasi-lokasinya.
Dengan tokoh yang mulai beranjak dewasa, tentu saja benih-benih cinta dengan lawan jenis tak bisa dilewatkan. Konflik batin mendominasi di awal-awal kisah. Rasa cemburu yang berujung saling menyakiti. Serta perasaan ingin melindungi dan pamer kehebatan terkadang justru berujung pada sesuatu yang buruk.
Lalu entah kenapa tokoh Arcadio yang sering sekali disebut justru semakin mengingatkanku pada tokoh Marethyu dalam The Secret of the Immortal Nicholas Flamel Series. Sosok yang sama-sama bermata biru dan juga menjelajahi waktu. Walaupun dengan cara dan dunia yang berbeda. Mungkin saja memang kebetulan para penulisnya mendapatkan ide yang sama. Atau M. G. Harris dan Michael Scott saling mengenal? Well, siapa yang tahu....
Lalu entah kenapa tokoh Arcadio yang sering sekali disebut justru semakin mengingatkanku pada tokoh Marethyu dalam The Secret of the Immortal Nicholas Flamel Series. Sosok yang sama-sama bermata biru dan juga menjelajahi waktu. Walaupun dengan cara dan dunia yang berbeda. Mungkin saja memang kebetulan para penulisnya mendapatkan ide yang sama. Atau M. G. Harris dan Michael Scott saling mengenal? Well, siapa yang tahu....
NB: Cover bukunya memang sangat menarik, tapi sayang... mudah sobek!
C O V E R - L A I N
RATTING 4 of 5
<< ICE SHOCK
<< M. G. HARRIS >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar