Copyright © 2012, Dee/Dewi Lestari
Editor: Dhewiberta
Konsep desain dan eksekusi: NLG Studio
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan pertama: Januari 2013
ISBN: 978-602-7888-03-6
174 hlm
S I N O P S I S
Dewi Lestari, yang bernama pena Dee, kali ini hadir dengan mahakarya unik dan pertama di Indonesia. Rectoverso merupakan hibrida dari fiksi dan musik, terdiri dari sebelas cerita pendek dan sebelas lagu yang bisa dinikmati secara terpisah maupun bersama-sama. Keduanya saling melengkapi bagaikan dua imaji yang seolah berdiri sendiri, tetapi sesungguhnya merupakan satu kesatuan
Inilah cermin dari dua dunia Dewi Lestari yang ia ekspresikan dalam nafas kreativitas tunggal bertajuk Rectoverso.
Dengar fisiknya. Baca musiknya. Lengkapi penghayatan Anda dan temukanlah sebuah pengalaman baru.
"Rectoverso adalah lompatan dari buku-buku Dee sebelumnya. Karya ini membuat kita menghargai, menghormati, dan menikmati dunia personal."
-- Seno Gumira Ajidarma
"Bagi saya, cerita-cerita ini karya Dee yang terbaik: matang tetapi tetap dengan rasa yang murni, sederhana tetapi menampilkan apa yang luar biasa dari permukaan yang biasa."
-- Goenawan Mohamad
"Kombinasi indah antara literer dan musik yang merangsang visual."
-- Jay Subiakto
Ini hasil karya yang unik. Fiksi dan musik. Disatukan dalam sebuah karya yang indah. Yang menggambarkan dua dunia yang penulis jalani.
Ada sebelas cerita pendek di dalamnya dengan dilengkapi sebelas lirik lagu. Kisah yang berbeda-beda. Ada curhat buat sahabat, malaikat juga tahu, selamat ulang tahun, aku ada, hanya isyarat, peluk, grow a day older, cecak di dinding, firasat, tidur, dan back to heaven's light. Kisah tentang cinta yang tak terucap.
Sebotol mahal anggur putih ada di depan matamu, tapi kamu tak pernah tahu. Kamu terus menanti. Segelas air putih. (hlm 9 - Curhat Buat Sahabat)
Tidak perlu ada kompetisi di sini. Ia, dan juga malaikat, tahu siapa juaranya. (hlm 22 - Malaikat Juga Tahu)
Pesan ini akan tiba kepadamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang kutahu ini hanyalah perasaan. Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya. (hlm 34 - Ada)
"Sahabat saya itu adalah orang yang paling berbahagia. Ia menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian lain. Ia hanya mengetahui apa yang sanggup ia miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki." Kusudahi kisahku seraya menyambar botol bir yang tidak lagi jadi piala dan mendadak terlihat sangat menarik. (hlm 52 - Hanya Isyarat)
Jadi, aku tidak tahu cinta itu terdiri dari berapa macam. Yang kutahu, cinta ini tersendat, dan hatiku seperti mau mati pengap. Kendati kusayang kamu lebih daripada siapa pun yang kutahu. Kendati bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan. Aku aman. Namun, aku mengerontang kekeringan. Dan kini kutersadar, aku butuh hujan itu. Lebih daripada apa pun. (hlm 61 - Peluk)Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, kedua, dan seterusnya sampai mati. (hlm 97 - Cecak di Dinding)
Kepalaku didekap dan Ibu berkata lembut di telingaku, "Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima...." (hlm 122 - Firasat)
Sudah cukup lama aku tertidur, memejamkan mata demi melewatkan mimpi demi mimpi bersama kalian. Sekarang, biarkan aku yang terjaga. (hlm 150 - Tidur)
C O V E R - L A I N
DIADAPTASI KE:
Judul: Rectoverso
PH: Keana Production & Communication
Produser: Marcella Zalianty, Eko Kristianto
Sutradara: Marcella Zalianty [Malaikat Juga Tahu], Rachel Maryam [Firasat], Cathy Sharon [Cicak di Dinding], Olga Lydia [Curhat Buat Sahabat], Happy Salma [Hanya Isyarat]
Rilis: 14 Februari 2013
Durasi: 110 menit
RATTING 3 of 5
<< DEWI LESTARI >>
Bukannya ada 11 cerita dan lagu yah. kok diresensi ini ada 7 doank?
BalasHapusKarena saya belum menemukan sesuatu yang menyentuh hati saya di 4 cerita pendek yang tersisa. Mungkin saya akan membaca ulang buku ini suatu hari nanti untuk melengkapinya.
Hapus