Jumat, 06 Februari 2015

[RESENSI] PETIR by DEWI LESTARI


"PETIR"
(Supernova Series #3)
© 2012, Dee/Dewi Lestari
Penyunting: Dhewiberta
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Simbol sampul: Antahkarana
Penerbit: Bentang Pustaka
Pertama terbit: April 2012
ISBN: 978-602-8811-73-6
286 hlm




S I N O P S I S

Dua tahun setelah roman mereka rampung, Dimas dan Reuben mengalami stagnasi. Hingga suatu hari mereka mendapat surat elektronik dari seseorang bernama Gio. Kata "Supernova" yang disebut Gio dalam surat itu menjadi tanda tanya baru sekaligus awal pengetahuan Dimas dan Reuben tentang jaringan yang selama ini melibatkan mereka tanpa disadari.

Sementara itu, di kota Bandung, seorang gadis sebatang kara bernama Elektra berusaha menyambung hidup. Berawal dari perkenalannya dengan seorang yogini bernama Ibu Sati dan seorang entrepreneur muda urakan bernama Toni alias Mpret, hidup Elektra mulai terakselerasi. Dari anak kuper yang tidak punya motivasi, Elektra bertransformasi menjadi seorang pengusaha, dan akhirnya seorang penyembuh.

Setelah nyaman dalam lingkungan yang baru, hidup Elektra kembali siap diguncang ketika Bong memintanya untuk menolong seseorang yang tak ia kenal bernama Bodhi.





R E S E N S I


Hmm... saya lebih menikmati seri Supernova yang satu ini. Seri ini berkisah tentang perjuangan anak muda dalam membuktikan diri. Berbeda dengan dua seri sebelumnya, kali ini ada lebih banyak makna yang bisa saya ambil.

Elektra, seorang gadis keturunan China yang hidup sebatang kara--setelah Dedi meninggal dan Watti pindah ke Tembagapura--tinggal di sebuah rumah besar dengan arsitektur Belanda. Rumah itu punya nama, Eleanor. Elektra merupakan sarjana ekonomi yang kuper dan lebih sering menghabiskan harinya untuk tidur. Ia bisa bertahan hidup hanya berbekal uang tabungan saja. Suatu hari, sebuah surat misterius memberinya tawaran untuk bekerja sebagai asisten dosen di STIGAN, yang ternyata hanya lelucon. Namun kejadian itu membuat Elektra mengenal Ibu Sati.
Elektra, yang menjadi persoalan bukannya apa yang kita tanyakan. Tapi, bagaimana kita bisa mendengar jawaban. (hlm 110)
Saat Elektra masih kecil, ia pernah tersetrum kabel listrik yang seharusnya mampu membuatnya kehilangan nyawa, tapi ternyata tidak. Ia baik-baik saja. Sejak itu, ia sangat menyukai petir. Pernah suatu ketika saat hujan lebat, ia hampir saja tersambar petir. Bahkan ia juga pernah menyetrum seorang dukun. Bukan menyetrum dengan kabel listrik atau sejenisnya. Ia hanya menyentuh dan listrik itu keluar begitu saja dari tubuhnya. Dan Ibu Sati-lah yang menyadari kelainan Elektra. Ibu Sati pulalah yang membimbing Elektra untuk memanfaatkan "kelainan"-nya tersebut.

Di tengah kegalauannya akan masalah keuangan--dalam arti tabungan yang semakin menipis, Elektra tanpa sengaja bertemu dengan teman kuliahnya yang membuka bisnis warnet dan memperkenalkan Elektra pada "dunia maya". Elektra dengan cepat belajar dan dibuat ketagihan. Berawal dari sanalah ia bisa mengenal Kewoy, kemudian Mpret. Hingga membuat Elektra yang pemalas menjadi seorang pengusaha warnet paling terkenal di Bandung.
Mpret setegas kentut. Bukan kentut berpanjang-panjang dan berbisk-bisik, tetapi yang keras, pendek, dan hadir. (hlm 154)
Saya menyukai hubungan antara Elektra dan Mpret. Dua sosok yang sangat berbeda. Elektra yang dianggap tidak sederajat dengan keluarga besarnya--semua kaya raya, dan Mpret yang memilih pergi dari keluarganya yang kaya raya. Saya juga menyukai cara Mpret menunjukkan rasa pedulinya pada Elektra, walaupun berujung adu mulut. Itu memang cara yang aneh, tapi setiap individu punya caranya sendiri untuk menunjukkan rasa pedulinya. Dan terkadang ada yang menunjukkan rasa pedulinya justru dengan sikap acuhnya, ADA! Serta dari kisah inilah saya memahami bahwa tidak semua hal bisa dinilai hanya dari luarnya saja.
... akan tiba saatnya orang berhenti menilai dari wujud fisik, melainkan dari apa yang kamu lakukan. (hlm 248)
Sama seperti seri Supernova: Akar, seri ini juga hampir tidak punya hubungan dengan seri-seri sebelumnya, kecuali di awal dan di akhir. Pada awal kisah, dimulai dengan kelanjutan hubungan antara Dimas dan Reuben yang notabene adalah sang juru cerita dalam seri pertama, yang sama sekali terpisah dengan kisah Elektra. Lalu di akhir muncul sosok Bong yang akan menghubungkan seri ini dengan seri kedua Supernova. Lalu hubungan yang bagaimana yang akan menyatukan semua seri yang beda ini hingga menjadi satu kesatuan? Sang Supernova-kah? Jawabannya mungkin bisa kita temukan di seri Supernova berikutnya.


C O V E R - L A I N

  


RATTING 4 of 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogger templates

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *