Kamis, 26 Februari 2015

[RESENSI] PARTIKEL by DEWI LESTARI


"PARTIKEL"
(Supernova Series #4)
© 2012, Dee/Dewi Lestari
Penyunting: Hermawan Aksan & Dhewiberta
Perancang sampul: Fahmi Ilmansyah
Simbol sampul: Earth
Penerbit: Bentang Pustaka
Pertama terbit: April 2012
ISBN: 978-602-8811-74-3
500 hlm


S I N O P S I S

Di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, seorang anak bernama Zarah, dan adiknya, Hara, dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya, dosen sekaligus ahli mikologi bernama Firas. Cara Firas mendidik anak-anaknya mengandung pertentangan dari keluarganya sendiri.

Di balik itu semua, masih tersimpan berlapis misteri. Antara lain, hubungan khusus Firas dan sebuah tempat angker yang ditakuti warga kampung. Tragedi demi tragedi yang menimpa keluarganya akhirnya membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus pencarian panjang.

Di konversi orangutan Tanjung Puting, Zarah menemukan keluarga baru dan kedekatannya kembali dengan alam. Namun, bakat fotografinya membawa Zarah lebih jauh dari yang ia duga. Di London, tempat Zarah akhirnya bermarkas, ia menemukan segalanya. Cinta, persahabatan, pengkhianatan. Termasuk petunjuk penting yang membawa titik terang bagi pencariannya.

Sementara itu, di kota Bandung, Elektra dan Bodhi akhirnya bertemu. Secara bersamaan, keduanya mulai mengingat siapa diri mereka sesungguhnya.


R E S E N S I

Sampai juga ke seri keempat Supernova: Partikel. Kali ini tokoh utamanya adalah seorang gadis desa bernama Zarah. Sama seperti seri-seri sebelumnya, tokoh Zarah ini sama sekali tak berhubungan dengan tokoh-tokoh dalam seri sebelumnya.

Zarah, seorang gadis yang dibesarkan di desa dengan cara yang berbeda. Zarah tidak menempuh sekolah formal layaknya anak-anak pada umumnya. Firas, sang Ayah menerapkan pendidikan non-konvensional kepada Zarah maupun Hara, adiknya. Tentu saja hal tersebut mendapat pertentangan dari keluarga, terutama Abah dan Umi. Namun Zarah yang telah men-dewa-kan Ayahnya, tak perduli. Ia beranggapan Ayahnyalah orang paling benar di dunia. Kemudian, segalanya berubah ketika Firas menghilang.

Keadaan menjadi kacau dalam dunia kecil Zarah. Ia percaya Ayahnya masih hidup, dan ia bertekad untuk menemukannya. Ia mendapat pertentangan tidak hanya dari Abah dan Umi, tapi juga ibunya. Kepergian Firas meninggalkan berjuta misteri. Adakah hubungan kepergian Ayahnya dengan Bukit Jambul? Tragedi demi tragedi terjadi hingga membawa Zarah ke konversi orangutan Tanjung Puting bahkan hingga London. Akankah pelarian sekaligus pencarian panjangnya berakhir?
"Kegelapan tidak selalu mengerikan. Tidak ada terang tanpa gelap. Keduanya harus terus berkolaborasi supaya kehidupan ini berjalan." (hlm 466)
Sesuatu yang hilang, kini kembali. Gaya bahasa science yang sempat hilang di buku kedua dan ketiga kini telah kembali. Dee mengangkat fenomena crop cycle yang kala itu sedang menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Fenomena alam yang masih menjadi misteri hingga sekarang. Entah itu ulang tangan jahil manusia atau memang benar-benar ada UFO. Misteri biarlah menjadi misteri. Dan Dee benar-benar melakukan riset yang luar biasa. Satu hal yang tak ditemukan dalam diri penulis lain.

Saya menikmati setengah di awal kisah ini. Di mana seorang anak yang begitu memuja sang Ayah, tak memperdulikan apa kata dunia. Baginya, sang idola tetaplah orang yang paling benar. Pergulatan batin seorang anak yang mendapatkan pertentangan dari orang-orang terdekatnya sampai ke pembaca. Saya seakan ikut merasakan ketidakadilan yang Zarah rasakan. Namun di setengah akhir, saya sedikit bosan. Penjabaran tentang shamanisme perlukan sepanjang itu? Bahkan sedikitpun saya tidak memahaminya. Lalu perlukah adegan pengkhianatan? Seandainya dihilangkan pun tak mempengaruhi petualangan Zarah. Mungkin sang penulis ingin menyisipkan kisah percintaan yang menjadi ciri khas kehidupan para remaja. Mungkin.


Di akhir kisah, Bodhi dan Elektra akhirnya dipertemukan. Dengan cara luar biasa, akhirnya mereka mengetahui satu sama lain. Akar dan Petir. Siapakah sesungguhnya mereka?

Setelah sampai ke buku keempat, ada kesamaan lagi yang saya temui. Yaitu keyakinan (agama) sang tokoh utama dan bagaimana mereka menyikapinya. Dalam seri pertama, Diva tak diketahui apa keyakinannya. Namun spiritualnya tak terbatas pada hal itu. Bodhi yang besar di wihara, Elektra sang Kristiani, dan Zarah yang cucu seorang Ulama Islam, mereka sama-sama mempertanyakan keberadaan Tuhan. Terkadang yang dianggap kebenaran belum tentu benar.

Sepertinya Diva, Bodhi, Elektra, dan Zarah merupakan tokoh-tokoh elemental yang merupakan reinkarnasi atau entah apa yang berasal dari dunia lain. Dalam setiap surat yang mereka dapatkan, disinyalir bahwa mereka telah berada di bumi sekitar 2.500 tahun. Siapa sesungguhnya mereka? Makhluk asing-kah? Atau mereka titisan Dewa?



 C O V E R - L A I N



RATTING 4 of 5

GELOMBANG >>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogger templates

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *