"CHARLIE BONE DAN MESIN WAKTU"
(The Children of the Red King Series #2)
Copyright © 2003 Jenny Nimmo
Penerbit: Ufuk Fiction
Penerjemah: Iryani Syahrir
Cetakan pertama: Desember 2011
ISBN: 978-602-9346-25-1
416 hlm
S I N O P S I S
Charlie Bone berharap semester baru di Bloor's Academy tidak akan memberikan kejutan yang mengecewakan. Namun, muncullah Henry Yewbeam, yang keluar melalui mesin waktu dari musim dingin bersalju pada tahun 1916. Dengan para bibi Yewbeam yang jahat selalu memata-matainya dan keluarga Bloor siap untuk menangkapnya, Henry membutuhkan bantuan Charlie hanya untuk bertahan hidup.
"Novel yang sangat menarik."
--Sunday Telegraph
Kembali berjumpa dengan si anak diberkahi, Charlie Bone, dan sahabat-sahabatnya. Libur natal telah berlalu. Semester baru menanti di Bloor's Academy. Awal masa persekolahan disambut dengan musim salju paling dingin yang pernah Charlie rasakan.
Di tempat yang sama, namun masa yang berbeda, Henry Yewbeam sedang menghabiskan masa liburannya di Bloor's Academy bersama saudara laki-lakinya, James Yewbeam, dikarenakan saudara perempuannya, Daphne, sedang sakit difteria parah. Ia memiliki sepupu bernama Ezekiel--Zeke--Bloor, seorang anak yang diberkahi. Hingga sebuah kejadian yang tak disengaja oleh Henry membuat Zeke tersinggung, yang pada akhirnya membuat James kehilangan saudara laki-lakinya. Namun tidak untuk selama-lamanya.
Charlie tanpa sengaja menemukan Henry, di aula besar di Bloor's Academy. Ya, Henry terlempar ke masa depan melalui sebuah kelereng yang menampilkan gambar yang sangat indah. Sebuah mesin waktu. Dan keberadaan Henry terancam bahaya. Tidak hanya dari Manfred, tapi juga sepupunya yang ternyata masih hidup, Ezekiel Bloor yang kini sudah sangat renta dan lemah. Charlie harus membawa Henry keluar dari sana. Tapi bagaimana caranya? Dengan bantuan teman-temannya juga Paman Paton, Charlie berusaha menyelamatkan Henry dan membawanya kembali ke mana ia berasal. Berhasilkah mereka?
Petualangan Charlie kali ini jauh lebih menarik dibandingkan seri sebelumnya. Karakter-karakternya semakin terbentuk. Tidak seperti kisah petualangan anak-anak pada umumnya, penulis kali ini tetap menyertakan andil orang dewasa--orangtua--yang sepertinya jarang ditemukan dalam genre anak-anak.
Ini memang buku kedua dari seri ini, tapi entah saya yang kurang fokus atau bagaimana, tapi saya masih sering salah menganggap jenis kelamin untuk beberapa nama. Seperti Tancred dan Lysander yang sejak pertama muncul saya mengira keduanya anak perempuan.
Seorang anak ketika ia dilarang melakukan sesuatu, ia justru semakin tertantang untuk melakukannya. Rasa penasaran menjadi sifat dasar mereka. Itulah yang dijadikan penulis sebagai pencipta konflik. Henry yang seharusnya bisa diselamatkan dengan mudah, justru menjadi sulit dan penuh rintangan. Namun membuat kisah menjadi lebih seru dan sedikit menjengkelkan.
Saya semakin penasaran dengan petualangan Charlie Bone dkk selanjutnya. Mampukah ia menemukan Ayahnya yang ia yakini masih hidup?
RATTING 3 of 5
<< MIDNIGHT FOR CHARLIE BONE
Ini memang buku kedua dari seri ini, tapi entah saya yang kurang fokus atau bagaimana, tapi saya masih sering salah menganggap jenis kelamin untuk beberapa nama. Seperti Tancred dan Lysander yang sejak pertama muncul saya mengira keduanya anak perempuan.
Seorang anak ketika ia dilarang melakukan sesuatu, ia justru semakin tertantang untuk melakukannya. Rasa penasaran menjadi sifat dasar mereka. Itulah yang dijadikan penulis sebagai pencipta konflik. Henry yang seharusnya bisa diselamatkan dengan mudah, justru menjadi sulit dan penuh rintangan. Namun membuat kisah menjadi lebih seru dan sedikit menjengkelkan.
Saya semakin penasaran dengan petualangan Charlie Bone dkk selanjutnya. Mampukah ia menemukan Ayahnya yang ia yakini masih hidup?
C O V E R - L A I N
RATTING 3 of 5
<< MIDNIGHT FOR CHARLIE BONE
<< JENNY NIMMO >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar